Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Kabupaten Nias Selatan, Sowatö Lase alias Ama Jordan Lase dikabarkan menghembuskan nafas terakhir di Medan, Rabu 12 Januari 2022, sekira pukul 17.00 Wib.
Berita duka itu pun sampai kepada Wakil Bupati Nias Selatan, Firman Giawa SH., MH., yang pada hari yang sama baru tiba di Medan dalam rangka perjalanan dinas. Di tengah kesibukan menjalankan tugas, Firman Giawa bersama dengan Ny. Katarina Firman Giawa menyempatkan diri untuk melayat di rumah di mana jenazah Sowatö Lase disemayamkan, yang berada di Jl. Setia Luhur Gang Suplir No. 4, Medan Helvetia.
Turut hadir dalam kesempatan itu Ketua TP PKK Nias Selatan Yustina Repi, Kepala BKD Anarota Ndruru, Kepala Dinas Kesehatan Henny K. Duha, MM., Kepala Dinas Pendidikan Nurhayati Telaumbanua, S.Pd., MM. Mereka juga baru tiba di Medan pada hari yang sama dalam rangka perjalanan dinas.
“Tuhan telah mengatur perjalanan hidup manusia. Kematian Bapak Ama Jordan, Kadis P2KBP3A ini memang mengejutkan kita semua. Kita pun merasa sedih dan sungguh merasa kehilangan atas kepergiannya, karena almarhum adalah salah seorang putra terbaik Kabupaten Nias Selatan. Tetapi Tuhan mempunyai rencana tersendiri dalam kehidupan manusia. Karena itu, hendaknya peristiwa duka ini dimaknai dalam terang iman akan Tuhan”, ujar Wakil Bupati Nias Selatan dalam ucapan belasungkawanya.
Kepada keluarga yang ditinggalkan oleh almarhum, khususnya kepada Ina Jordan, Firman Giawa berpesan agar tetap tabah dan tegar serta menjaga kesehatan sebab anak-anak yang ditinggalkan oleh almarhum masih membutuhkan perhatian dari seorang ibu. Untuk menguatkan keluarga, Firman Giawa menekankan bahwa keluarga almarhum tidak perlu kuatir, Tuhan akan selalu mendampingi dan menyertai keluarga yang ditinggalkan oleh almarhum untuk melewati masa-masa sulit ini.
Usai menyampaikan kata-kata penghiburan, Wakil Bupati yang dikenal sangat dekat dengan masyarakat kecil itu terlihat sibuk melakukan koordinasi dengan berbagai pihak agar jenazah bisa diberangkatkan dari Medan menuju Kepulauan Nias. Dia pun terlihat menelepon berbagai pihak untuk pengurusan tiket pesawat dan juga tiket kapal laut di Sibolga serta mengatur penjemputan jenazah dari Pelabuhan Gunungsitoli. Wajahnya menggambarkan rasa duka yang mendalam dan terlihat serius.
Ketika ditanya kepadanya mengapa sibuk mengurus pemberangkatan jenazah almarhum Sowatö Lase, Firman Giawa pun menjawab: “Kita harus hadir dalam setiap peristiwa yang dialami oleh sesama, apalagi bila hal itu peristiwa duka. Apa yang bisa kita lakukan untuk menolong dan meringankan beban orang lain, selayaknya harus kita lakukan. Bapak Ama Jordan ini datang ke Medan didampingi oleh istrinya untuk berobat. Mereka tidak menduga bahwa peristiwa duka ini akan terjadi. Sudah pasti ibu Ina Jordan sangat sedih dan terpukul dengan peristiwa ini. Karena itu, apa yang bisa dilakukan untuk menolong mereka, kita usahakan sedaya mampu kita. Itu tanggung jawab moral kita”.
Menurut informasi, hampir 2 (dua) bulan Sowatö Lase menderita sakit. Awalnya dia dirawat selama beberapa minggu di RSUD dr. M. Thomsen Nias. Namun karena berbagai pertimbangan keluarga, akhirnya dia dibawa ke RS St. Elisabeth Medan dan masuk ruang ICU. Dalam perkembangan selanjutnya kesehatannya menunjukkan indikasi membaik sehingga dia bisa keluar dari RS St. Elisabeth dan menjalani rawat jalan. Karena itu, dia dengan didampingi sang istri memilih untuk tinggal sementara di tempat kediaman keluarga yang ada di Jl. Setia Luhur Gang Suplir Medan Helvetia untuk menjalani rawat jalan.
Ternyata Sang Khalik mempunyai rencana tersendiri, pada hari Rabu 12 Januari 2022 sekitar Pukul 17.00 Wib, Sowatö Lase menghembuskan nafas terakhir. Ia pergi dalam keabadian, menghadap Sang Pemilik Kehidupan.
Gallery Photo: