Wakil Bupati Nias Selatan Firman Giawa., SH., MH menghadiri acara Penutupan Rapat Kerja Pendeta GNKP Indonesia Ke-XI, bertempat di Walo Green Beach, Sabtu 22 April 2023.
Pada penutupan rapat kerja tersebut dilaksanakan kegiatan ibadah yang dipimpin oleh Pdt. Faat Zebua, M.Th.
“Beban-beban pelayanan sedang menunggu kita di luar sana. Apa yang perlu kita lakukan pertama kali yaitu kita harus bersyukur sebab tidak lama lagi kita akan menyelesaikan perhelatan besar ini, dan mengabdi kembali kepada umat” ujar Pdt. Faat Zebua, M.Th., mengawali khotbahnya.
Pdt. Faat Zebua, M.Th., dalam khotbahnya menekankan pentingnya seorang pendeta memiliki integritas dan komitmen dalam memenuhi nilai-nilai yang terkandung di dalam tema kegiatan tersebut yaitu “Setia pada Panggilan dan Bertanggung Jawab dalam Melayani” (Kisah Para Rasul 20:24).
Sementara itu Wakil Bupati Nias Selatan, Firman Giawa, SH., MH., mengawali sambutannya dengan mengucapkan selamat kepada seluruh rohaniwan GNKP yang telah melaksanakan rapat kerja (raker) selama tiga hari.
“Selamat kepada bapak dan ibu yang telah selesai dan sukses mengikuti raker selama tiga hari ini. Saya yakin bekal yang sudah didapatkan akan menambah wawasan serta ilmu dalam menjalankan tugas pelayanan. Saya tau tugas bapak dan ibu adalah sangat berat, yakni untuk menghadirkan kembali gereja serta tetap menjaga iman umat di tengah perkembangan zaman saat ini”, ucap Firman Giawa.
Firman Giawa mencontohkan perubahan perkembangan zaman dengan munculnya Alkitab Elektronik. Wakil Bupati Nias Selatan ini mengatakan bahwa sejak dia masih kecil sampai SMA, dia melihat pendeta selalu membawa Alkitab. Akan tetapi seiring dengan perkembangan zaman sekarang ini, pada umumnya orang menggunakan handphone yang di dalamnya terdapat aplikasi Alkitab elektronik. Akibatnya orang tidak mau lagi membawa dan membuka buku Alkitab
“Sering sekali saat saya mengikuti siraman rohani yang dibawakan pendeta di kantor bupati, jika pendeta menyuruh jemaat membuka Alkitab di handphone saya tidak mau membuka handphone. Mengapa? Buku Alkitab dan Handphone tetap berbeda, sebab di handphone banyak aplikasi lain yang berpotensi mengganggu orang untuk mengikuti kegiatan ibadah, seperti aplikasi game, video, film, WhatsApp, Telepon, dll. Oleh sebab itu, Bapak dan Ibu Pendeta perlu memberikan pemahaman kepada jemaat tentang penggunaan handphone dalam kegiatan peribadatan”, ujar Firman Giawa.
Selain itu Firman Giawa juga meminta para pendeta agar memberikan pelayanan yang maksimal sampai kepada masyarakat lapisan paling bawah. Menurut dia, hal ini perlu mendapatkan perhatian yang serius dari para rohaniwan agar kehadiran pelayan jemaat sungguh-sungguh bisa dirasakan oleh seluruh lapisan jemaat dan bukan hanya oleh segelintir orang saja.
Mengakhiri sambutannya, Wakil Bupati Nias Selatan ini menekankan pentingnya memelihara kerja sama yang baik antara pemerintah dan institusi keagamaan. Kerja sama itu dibutuhkan dalam rangka pembangunan masyarakat, terutama dalam membangun nilai-nilai moral yang bersumber dari ajaran iman keagamaan sehingga tercipta kehidupan yang damai dan harmonis di tengah masyarakat. Oleh sebab itu kebersamaan dan komunikasi yang baik antar lembaga keagamaan dan pemerintah harus tetap dibina serta dijaga dengan baik,.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Ephorus GNKP Pdt. Toloni Haogö Ndruru STh, Sekretaris Umum Pdt. Sederhana Zendrato STh., Bendahara Umum SNK Faozatulo Hulu, S.Pd., Mantan Ephorus Pdt. Faat Zebua, Tokoh Pemuda Nias Selatan Aryanus Giawa, SE., Kadis Perhubungan Nias Selatan Fa’atulo Gulo, Anggota DPRD Nias Selatan Juniardin Tafonao, S.Pd. (WS)
Gallery Photo